Bingkisan ini dibuat sebagai bagian dari harapan indah yang kubangun dimana aku berusaha menjadikan AllohSWT selalu menjadi penuntunku, meskipun terkadang bisikan hawa nafsu teruz membayangi. Dan berusaha menjadikan setiap nafas ini syar'i, dimana ridlo Alloh SWT diatas segala-galanya. Semoga semua harapan ini mendapat balasan (keridloan) yang lebih baik dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Inilah harapan bagi seorang gadis yang mendambakan menjadi bidadari di bumi dan di surga, dan berusaha menjadikan dirinya bergelar Sholiha. Amin

Membangun Keluarga Sakinah

Mempunyai keluarga yang sakinah menjadi idaman setiap orang. Kenyataan menunjukan banyak orang yang merindukan berumahtangga menjadi sesuatu yang teramat indah, bahagia, penuh dengan bahagia. Kenyataan pun membuktikan tidak sedikit keluarga yang hari demi harinya hanyalah perpindahan dari kecemasan, kegelisahan, dan penderitaan. Bahkan, tak jarang diakhiri dengan kenistaan, perceraian, dan juga derita.
Mengapa ini bisa terjadi? Ternyata merindukan keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah itu tidak asal jadi, yang hanya berbekal cinta dan harapan, tapi butuh kesungguhan.
Ada beberapa indikasi yang bisa mengantarkan keluarga menjadi keluarga yang bahagia.
Pertama, dengan menjadikan keluarga yang ahli sujud, keluarga yang ahli taat, keluarga yang menghiasi dirinya dengan dzikrullah, dan keluarga yang selalu rindu untuk mengutuhkan kemuliaan hidup di dunia. Terutama mengutuhkan kemuliaan di hadapan Allah SWT kelak di surga.
Kedua, menjadikan rumah sebagai pusat ilmu. Pupuk iman adalah ilmu. Memiliki harta tetapi kurang ilmu akan menjadikan kita diperbudaknya. Harta dinafkahkan akan habis, ilmu dinafkahkan akan melimpah. Pastikan agar keluarga kita sungguh-sungguh untuk mencari ilmu. Baik ilmu tentang hidup di dunia maupun ilmu akhirat.
Ketiga, jadikan rumah sebagai pusat nasihat. Kita harus tahu persis bahwa semakin hari semakin banyak yang harus kita lakukan. Untuk itu, kita butuh orang lain agar bisa melengkapi kekurangan guna memperbaiki kesalahan kita. Keluarga yang bahagia itu keluarga yang dengan sadar menjadikan kekayaannya saling menasihati, saling memperbaiki, serta saling mengkoreksi dalam kebenaran dan kesabaran.
Apabila sebuah keluarga mulai saling menasihati, maka keluarga bagaikan cermin yang menjadikan keluarganya berpenampilan lebih baik, dan lebih baik. Karena tidak pernah ada koreksi yang paling aman selain koreksi dari keluarga kita.
Keempat, jadikan rumah sebagai pusat kemuliaan. Pastikan keluarga kita menjadi keluarga yang menjadi cahaya kebahagiaan. Selalu menjadikan keluarga sebagai contoh bagi keluarga yang lain.
Saudaraku, berambisilah untuk menjadikan keluarga kita penuh dengan limpahan karunia Allah. Ikhlaskan semua yang kita lakukan, niscaya keridhaan Allah bersama kita. Aamiin. Wallahu a’alam.

0 komentar:

Posting Komentar